Jumat, 03 April 2015

CARA KERJA BATERAI


ANATOMI BATERAI DAN CARA KERJA BATERAI


Lihatlah setiap baterai maka anda akan melihat bahwa ia memiliki dua terminal. Satu terminal bertanda (+) atau positif, sedangkan yang lainnya bertanda (-) atau negatif. Dalam baterai senter biasa, seperti AA, C atau sel D, terminal terletak di ujung baterai. Pada baterai 9 volt, terminal terletak bersebelahan satu sama lain di bagian atas baterai. Jika Anda menghubungkan kabel antara dua terminal, maka elektron akan mengalir dari ujung negatif ke ujung positif secepat mereka bisa. Ini akan membuat baterai cepat habis dan juga bisa berbahaya karena akan menciptakan percikan api, terutama pada baterai dengan daya yang lebih besar. Agar anda dapat memanfaatkan muatan listrik yang dihasilkan oleh baterai dengan lebih tepat maka anda harus menghubungkannya pada sebuah beban, seperti bola lampu, dan lain-lain

CARA KERJA TERMOMETER AIR RAKSA

Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan kandungan air raksa di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini dibuat sedemikian rupa sehingga hampa udara. Jika temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke arah atas pipa dan memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang telah ditentukan. Adapun cara kerja secara umum adalah sbb ;

  1. Sebelum terjadi perubahan suhu, volume air raksa berada pada kondisi awal.
  2. Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon air raksa dengan perubahan volume.
  3. Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika suhu menurun.
  4. Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.

KALIBRASI TERMOMETER AIR RAKSA

Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatustandar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.

Proses kalibrasi thermometer antara lain :

1.    Letakkan silinder termometer di air yang sedang mencair dan tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut berwujud cair seluruhnya. Poin ini adalah poin titik beku air.

2.    Dengan cara yang sama, tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut mendidih seluruhnya saat dipanaskan.

3.    Bagi panjang dari dua poin diatas menjadi seratus bagian yang sama.

Saat Celsius memutuskan untuk menggunakan skala temperaturnya sendiri, dia menentukan titik didih pada 0 °C (212 °F) dan titik beku pada 100 °C (32 °F). Satu tahun kemudian Frenchman Jean Pierre Cristin mengusulkan versi kebalikan skala celsius dengan titik beku pada 0 °C (32 °F) dan titik didih pada 100 °C (212 °F). Dia menamakannya Centrigade.

Pada akhirnya, Celsius mengusulkan metode kalibrasi termometer sbb:

1. Tempatkan silinder termometer pada air murni meleleh dan tandai titik saat cairan di dalam termometer sudah stabil. ini adalah titik beku air.

2. Dengan cara yang sama tandai titik di mana cairan sudah stabil ketika termometer ditempatkan di dalam uap air mendidih.

3. Bagilah panjang di antara kedua titik dengan 100 bagian kecil yang sama.

Titik-titik ini ditambahkan pada kalibrasi rata-rata tetapi keduanya sangat tergantung tekanan udara. Saat ini, tiga titik air digunakan sebagai pengganti (titik ketiga terjadi pada 273.16 kelvins (K), 0.01 °C).

0 komentar:

Posting Komentar